Dusta Untuk Cinta

Malam hari tiba, jalanan metropolitan sudah tak kunjung padat. Bergegas lah seorang lelaki tampan, tinggi dan kekar untuk pulang dengan motor sport nya. "Kringg!!" Suara telepon genggam nya, "nak, Nasya nanyain kamu terus..., kapan kamu ke rumah sakit? Nasya akan operasi sebentar lagi nak" kata seorang wanita yang ternyata adalah tante Miranda, ibu dari Nasya pacar nya. "Iya tante, Kevin sedang menuju ke sana kok, 5 menit lagi kevin sampai ya..." balas Kevin, "iya nak hati - hati ya kamu bawa motor nya" balas wanita itu lagi, "iya tante..., inshallah". Kevin pun langsung melanjutkan perjalanan nya ke rumah sakit. Sesampainya Kevin di rumah sakit, iapun langsung menuju kamar rawat Nasya dan memeluk Nasya dengan cinta. "Kamu kuat ya sayang..., aku akan jagain kamu sampe kamu selesai oprasi..." kata Kevin sambil mengelus pipi Nasya yang tembem itu, "kamu ga nginep?, kamu kan bisa bobo di sofa..." kata Nasya memelas agar Kevin tidak pulang. Nasya memang sangat khawatir jika kekasih nya sedang mengendarai motor. Apalagi malam seperti ini, yang dapat dibilang sudah larut. "Emmm, sayang..., aku ga bisa nginep, besok aku mesti masuk pagi, takut nya kalo disini nanti kesiangan karena malam nya kecapean bercanda sama kamu..." kata Kevin bercanda. Dan Nasya pun mengerti. Sebagai CEO dari perusahaan multi nasional, Kevin tidak dapat meninggalkan tugas yang kecil maupun yang besar. Apalagi usia nyanyang masih produktif yang sayang untuk dihabiskan untuk cuti. Meski sudah menjadi CEO, Kevin masih memiliki darah muda dan tidak ingin dikawal kemanapun ia pergi. Sifat nya yang bersahabat dengan bawahan nya dan ke tampanan nya yang sudah diakui, membuat pegawai kantor nya yang perempuan selalu mengejar nya. Namun Nasya tidak peduli karena ia yakin bahwa kekasih nya kerja untuk mereka berdua. Selesai sudah operasi yang dijalankan oleh Nasya, Kevin pun pamit dan langsung tancap gas ke rumah megah nya di kawasan Pondok Indah. Gerbang besar rumah nya pun sudah dibuka dan satpam berdiri tegap menanti untuk menyambut bos tercinta nya. "Yahelah pak, santai aja kali... udah - udah gerbang nya saya aja yang tutup, orang tinggal pencet..." kata Kevin sambil tertawa. Lalu satpam rumahnya dengan berat hati menuruti kata bosnya. Mereka mundur dan membiarkan bosnya itu menutup gerbang sendiri. "Ehh ade ku yang paling ganteng udah pulang..."  Sambut kakak nya yang bernama Desya... . Kakak nya pun langsung memberikan pelukan hangat kepada Kevin, adik yang paling disayangi. "Ahh kak, Kevin kan sudah besar..., papa udah pulang?" tanya Kevin kepada sang kakak, "udah kok..." balas kakak Kevin. Dengan sigap Kevin langsung masuk ke rumah dan segera tidur tanpa melepas seragam kebanggaan nya itu. 
"Morning Kevin..." sambut kakak nya membangunkan, "haduhh kak..., look! Jam masih jam 4, ayam aja belom ber kokok..." kata Kevin kesal, 
"Kevin sayang, kamu tuh harus ke RS Nasya kamu ga tengok dulu?" balas kakak nya. Kevin pun bergegas mandi dan tanpa sarapan ia langsung tancap gas ke arah rumah sakit dimana Nasya dirawat sehabis operasi. 
"Toktoktok!!!" Kevin mengetuk pintu kamar Nasya, "ehh nak Kevin, jam 6 pagi udah ada di sini, katanya masuk pagi?" kata tante Miranda heran, "ohh iya mom, aku sempetin nengok Nasya dulu..." balas Kevin, "iyaa nak, Nasya keliatan nya kemarin agak sedih mungkin dia khawatir karena kamu sudah malam memaksakan untuk pulang dan naik motor lagi, Nasya kemarin menangis saja kerjaan nya..." kata tante Miranda mencoba menjelaskan kondisi anak nya setelah operasi, "ah..., Ya Allah mom..., yaudah aku langsung samperin dia yaa..." balas Kevin sambil meminta izin masuk kamar Nasya. "Kevin..., kamu katanya masuk pagi...?" kata Nasya bingung..., "hahaha iyaa, abis semalem ada yang nangis sihh..." kata Kevin bercanda sambil mencium pipi wanita yang sangat ia sayangi. Bagi Kevin, Nasya adalah wanita terindah, terbaik dan paling ia cintai. Setelah ibu nya meninggal, Kevin menjadi pribadi yang pemurung dan hanya Nasya lah yang dapat membangkitkan Kevin saat masih duduk di bangku SMP dahulu. "Ihh iya, abis aku kan takut kamu kenapa - kenapa..." balas Nasya cemberut..., "ahh masa segitu sayang nya sama aku?" balas Kevin sambil mencubit pipi Nasya yang tembem. Setelah lama berbincang sampai jam menunjukan jam 8 pagi, Kevinpun pamit kepada Nasya dan Ibu nya. "Nak, Alhamdulillah Nasya bahagia sekali dengan kamu..., emmm..., kapan kamu ingin melamar dia? Kalian kan sudah lama berpacaran..." tanya tante Miranda, "ohh yaa mom, segera, cin - cin sih udah beli tinggal ke rumah aja... . Memang papi sudah setuju?" jawab Kevin sambil bertanya akan restu dari Papa Nasya, "yaa sangat lah..., kenapa enggak..." balas tante Miranda yang disambut tertawa pelan Kevin. Kevin pun bergegas menuju kantor nya dengan motor sport nya. "Pak Kevin, ini hasil cek kesehatan bapak dua hari yang lalu..." sambut asisten nya setelah ia tiba di ruangan nya, "iya..., makasih banyak ya Nind..." balas Kevin dengan ramah, "sama - sama pak Kevin...", jawab Nindy sekertaris pribadinya. Saat Kevin membuka hasil nya, ia kaget karena ia menemukan nama penyakit ganas yang sama seperti yang dialami pacar nya, bahkan lebih ganas. Ia terpikir bahwa sebentar lagi ia harus melamar kekasih nya, namun ia juga berpikir bagaimana jika gagal operasi. Kevin pun memutuskan untuk operasi terlebih dahulu. Agar, Nasya tidak terlalu sedih nantinya jika memang Kevin harus meninggalkan dunia ini. Ia pun telah menyusun rencana dengan membuat Nasya agak kesal dengan nya. Yaitu dengan menjadi pribadi yang berbeda. Selama satu bulan sudah Kevin mempraktekan hal itu, Nasya pun menjadi kesal dan sampai ingin putus dengan Kevin. Orang tua Nasya pun geger. Seakan tak percaya dengan apa yang terjadi, tante Miranda pun langsung menemui Kevin di kantor nya. "Kevin!! Mama mau bicara sama kamu!!" celetuk nya dengan tegas, "iya mom, ada apa?" jawab Kevin seakan - akan tidak tahu, "Vin, Nasya udah 1 hari ngurung diri di kamar nya. Kamu mau tanggung jawab soal itu?" jawab Mama Nasya dengan tegas, "hah!! Yang benar mah?, Nasya pribadi yang kuat..., aku ga tau kalo ini akan terjadi..." jawab Kevin kaget. Dan Kevinpun menjelaskan apa yang sebenar nya terjadi. Setelah itu dia bersama Mama Nasya atau Tante Miranda pergi ke rumah Nasya. 
Sesampainya di sana, Kevin langsung mengetuk kamar Nasya sambil berkata, "Honey, buka pintunya!!, aku di sini..., ayo buka pintunya!!" kata Kevin berusaha membujuk Nasya, "Kevin, kamu berubah!! Aku benci sama kamu!!" jawab Nasya sambil menangis, "tunggu dulu aku mau jelasin sesuatu ke kamu!! Aku kayak gini karna kalau aku harus meninggal disaat operasi berlangsung, kamu tak akan sedih!" jawab Kevin yang disambut berhentinya tangisan Nasya. Nasya pun keluar dari kamar dan memeluk Kevin, "jadi..., kamu mau operasi? Operasi apa?" tanya Nasya sambil terus meneluk Kevin dengan erat..., "sayang, aku didiagnosa memiliki penyakit seperti kamu dan lebih parah..., jadi mau ga mau aku harus operasi..." jawab Kevin sambil mengelus rambut calon istrinya, "sayang, kamu pasti bisa bertahan, dan kita akan menikah segera kan?, kamu yakin kan?" tanya Nasya sambil terus memeluk Kevin, "iya..., kamu do'a kan aku ya..." jawab Kevin sambil mencium kening Nasya. 
Kevinpun segera nelakukan oprasi, dan Nasya menunggunya sampai selesai. Kevinpun selamat dalam oprasi itu dan mereka berdua akhirnya menikah dan menjadi keluarga yang ber bahagia.

Komentar

Postingan Populer