Kita

Aku terperangkap dalam kejahatan cinta yang diperbuat oleh mantan - mantan pacar ku.  Di dustai bukan hal yang jarang aku terima dari perlakuan mereka kepada ku.  Hampir menyerah aku akan mencintai seorang wanita.  Bahkan dalam hidup ku, aku pernah merasakan ingin sendiri untuk selamanya.  Namun aku tersadar, mencintai wanita juga ibadah dalam menjalani hidup ini.  Ku temukan kamu saat ku sedang jatuh - jatuhnya.  Saat aku berada dalam derajat yang paling rendah.  Aku hanya tinggal bermodal tampang dan kekayaan.  Banyak sekali perempuan yang mendekati ku hanya untuk mengincar apa yang aku punya dan tidak mau menerima kekurangan ku sebagai manusia.
Hari itu aku sedang menjadi tempat curhat sahabat ku yang sedang jatuh cinta sama kamu.  Katanya, kamu perempuan yang beda dan menurut dia kamu satu - satunya yang bisa mencuri hatinya.   Namun aku nmengerti betul bahwa dia berjiwa petualang yang artinya tidak pernah setia pada satu wanita.  Namun aku tak peduli akan kamu, karena pada saat itu aku belum kenal kamu dan apalagi mencintai mu.  Tentu, saat aku melihat foto mu yang sahabat ku berikan kepada ku, aku sebagai lelaki yang angkuh pada saat itu tidak membenarkan kata sahabat ku yang berkata bahwa kamu cantik.  Bagi ku wajah mu sepat untuk dilihat.
Sudah 7 hari berlalu, dan sahabat ku diam - diam mulai suka dengan mantan nya lagi.  Aku tidak heran akan hal itu dan tidak memikirkan akan perasaan mu sama sekali.  Hari itu hari Jum'at, dan seperti biasa, aku membuka kelas drama di sekolah.  Salah satu sahabat ku yang lain, mengenalkan ku kepada mu karena kita berdua dianggap cocok oleh nya.  Aku pun menolak untuk dikenalkan dengan mu.  Namun ia tetap memaksa dan akupun tidak dapat menolak lagi.  Aku pikir tidak ada salahnya untuk kenal dengan mu untuk sekedar menghibur diri bila sendiri.  Akupun mulai pendekatan dengan mu, mungkin tidak perlu lama - lama untuk bisa menguasai hati kamu.  Namun, aku malah terpincut akan apa yang kamu berikan pada ku.  Aku tak bisa munafik bahwa apa yang sahabat ku katakan bila kamu berbeda dengan perempuan lain itu benar adanya.
Hanya dengan waktu seminggu saja, aku sudah berani untuk menembak mu.  Namun ternyata orang tua mu masih takut untuk mengizinkan mu berpacara, tapi entah mengapa kamu terus meneror orang tua mu agar kamu mendapat restu berpacaran dengan ku.  Dari situ aku lihat kamu adalah sosok penawar yang baik.  Aku sudah jatuh cinta pada mu untuk pertama kalinya.  Aku merasa jika dengan kamu, aku akan bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi.
Karena mu, aku kembali lagi pada jalan Nya, dan memperbanyak sholat malam meminta kepada Allah, agar aku dapat berjodoh dengan mu

Komentar

Postingan Populer