Tenggelam

Di pinggir sawah 4 September 2014. Kubiarkan pikiran ku melayang dengan lancang memikirkan diri mu yang nan jauh di sana. Hadir lah seorang sahabat menghampiri ku dengan senyuman diwajah nya. "Fin emak gue baru telfon nih, dia bilang dia kangen trus minta dibawain beras organik kalo gue udah pulang nanti". Aku berpikir lagi bahwa fakta menunjukan kami baru tinggal bertugas selama 3 hari dan masih ada 11 hari lagi yang perlu kami lewati.
Aku merasa sangat rindu dirinya bahkan jikalau ada kata yang lebih dari arti kata rindu di kamus besar, aku akan mengucapkan nya 100 kali. Aku jatuh sakit pada malam ke 5, cukup keras. Sahabat ku selalu menemani ku dalam susah ku. "Mo, andai ada seorang yang mau menjadi relawan buat bilang ke Azya sebesar apa cinta gue ke dia saat gue udah mau menghembuskan nafas terakhir nanti, gue akan sangat berterimakasih kepada orang itu. Karena gue tau, dia ga akan pernah ngerasa kalo gue cinta banget sama dia lebih dari apapun..., karena mungkin dia ga peduli dan belum bisa hormatin keberadaan gue setiap gue lagi deket sama dia". Sahabat ku langsung mencatat hal itu dan menyebutnya "Tenggelam".

Komentar

Postingan Populer