Menatap Waktu Lampau

Malam ini, aku hanya terdiam.  Mencoba mencerna semua ini yang terjadi pada ku.  Aku teringat saat Dia yang ada di posisi ku, aku rela meninggalkan aktivitas ku untuk menemani dan menguatkan Dia.  Walau aku tidak tahu apakah saat itu ia benar - benar ingin aku ada di sana, tepat di samping nya.  Posisi ku bagaikan bunga yang beru tumbuh dan sudah dicabut oleh orang yang suka, bunga itu terpaksa menuruti kemauan yang mencabutnya karena memang tidak bisa apa - apa.  Padahal, jika bunga itu dicabut, bunga itu tetap hidup jika diberi air, tapi mungkin rasanya tak sama dengan ketika bunga itu masih berada di tanah.  Tentu sebenarnya bunga itu lebih nyaman dengan yang alami.  Sama halnya dengan ku.  Aku masih nyaman dengan nya, namun dipaksa untuk membungkam dan menjauh oleh dirinya sendiri.  Karena itu mau nya, aku tidak bisa apa - apa demi kebahagiaan nya.
Mungkin ini waktunya.  Waktu dimana aku harus bisa melewati ini sendirian, menjalani ini tanpa Dia di samping ku.  Sedih memang, namun apa daya ku?, aku hanya ingin Dia bahagia.  Bahagia nya jauh lebih berarti dibanding bahagia ku.  Cinta memang sakit, apalagi jika kita menatap waktu lampau yang teramat indah untuk dilupakan.

Komentar

Postingan Populer