Bintang Kecil Ku

Angin malam ini menyapu halus debu di perkarangan rumah.  Terbang debu itu entah kemana.  Jelas aku tak tahu.  Sama seperti tujuan hidup ku.  Banyak orang yang mengajak, mendorong dan memaksa ku pergi dari tempat ku saat ini, tapi ku enggan.  Aku merasa tak bisa.  Lelah memang begitu terasa, namun bukan berarti mencoba hal baru tidak lebih lelah dari ini.  Aku hanya manusia, bisa benar maupun salah.  Namun aku berpikir bahwa dia tidak sama dengan ku.  Entah benar atau salah aku tak tahu.  Yang jelas, yang kurasakan kini dia sudah dapat menemukan kata benci dan sanggup beranjak dari hati ku.  Membawa semua kenangan untuk dia buang pada tempatnya.

Apa daya ku yang hanya sanggup setia?  Beribu wanita mencoba mendekati ku namun dengan menyesal aku harus menolak.  Perasaan ku tidak pernah mendukung apa yang dinamakan beranjak dan memeluk orang lain.  Teringat dibenak ku kata - kata Bapak ku tentang diri mu yang sekarang jauh di sana,

"Ingat lah nak, bintang dilangit memang banyak, tapi yang unik dan kau suka hanya satu semestinya.  Jangan pernah sekalinya kamu berpandangan terbalik tentang dia, pikirkan bahwa dia adalah bintang mu saja, meski bintang itu akan jatuh nanti, ia pasti akan muncul dan menyapa mu kembali pada suatu malam yang redup tanpa bintang".

Kamu bintang kecil ku.  Kamu yang ku yakinkan akan menyapa ku kembali saat malam gelap tanpa bintang menyambut ku.  Seperti dahulu kamu membangkitkan ku dari tidak sempurna nya hidup ini.  Saat ku terpuruk, hanya kamu yang membangkitkan ku.  Kamu selalu saja punya cara untuk membuat ku bahagia.  Namun kini kau pergi, entah kembali atau tidak.  Bintang kecil ku, kamu segalanya dan tak akan ku lupakan.  Selamanya.

"Disaat hidup ku redup, aku yakin bahwa kamu akan datang dan menerangi sisi - sisi hidup ku lagi".

Komentar

Postingan Populer